Lenovo Ingin Ubah Citra Produk Cina


TEMPO.CO, Jakarta - Chief Operating Officer Lenovo Indonesia, Sandy Lumy mengatakan, ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap citra produk Cina. Selama ini produk buatan negeri tirai bambu kerap dianggap murahan dan tidak tahan lama.

"Tidak semua produk Cina jelek, lagipula produk buatan Cina bukan hanya handphone atau komputer," ujar Sandy di Jakarta, Selasa 17 September 2013. Dia menyebutkan, meski berbasis di Cina, Lenovo berkantor dan mendirikan pabrik di berbagai negara.

"Untuk wilayah Asia, dan Eropa Timur, produknya memang berasal dari pabrik di Cina," kata Sandy. Namun untuk di wilayah lainnya, pabrik Lenovo terdapat di Jepang, Amerika Serikat, Brasil dan Meksiko. Menurut dia, Lenovo lebih tepat disebut sebagai perusahaan multi nasional.

Strategi yang digunakan untuk mengubah citra produk Cina, yaitu dengan berinovasi. Sandy mencontohkan, inovasi yang dilakukan perusahaan salah satunya dengan meluncurkan IdeaPad Yoga, yaitu kategori produk ultrabook yang layarnya dapat diputar 360 derajat. "Kami ingin dikenal sebagai perusahaan teknologi yang inovatif," ujarnya.


Hingga pertengahan 2013, penjualan komputer dan notebook Lenovo menempati posisi ke tiga di dunia Adapun pangsa pasarnya mencapai 16,4 persen di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia 10,4 persen.


Sandy menyebutkan, Indonesia menyumbang 35 persen dari total penjualan komputer dan notebook Lenovo di Asia Tenggara. "Indonesia berada di peringkat pertama," ujarnya. Meski tidak menyebutkan nominalnya, dia mengatakan, penjualan di Pulau Jawa berkontribusi lebih dari 50 persen dari total penjualan di Indonesia.


Untuk memudahkan Lenovo dalam menyasar konsumen, perusahaan mendirikan gerai resmi di seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 40 toko. Gerai terdapat di kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. "Rencananya kami akan menambah lagi di Pekanbaru, Palembang, Pontianak, dan Manado," ujar Sandy.| Tempo

0 komentar:

Post a Comment