TEMPO.CO, Jakarta- Selama ini media sosial lebih banyak digunakan hanya untuk pencitraan, baik oleh individual maupun kelompok dan perusahaan. Tapi, ternyata, media sosial juga potensial untuk digunakan sebagai media berjualan secara online.
Strategic Director Marketbitzmedia, Kunto Wiyoga, mengatakan tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap e-commerce turut menumbuhkan penjualan online melalui media sosial.
“E-commerce di Indonesia meningkat hampir 90 persen. Ini karena ada unsur kepercayaan,” kata Kunto, saat berbincang dengan Tempo di sela Workshop Marketing Online menggunakan Facebook, di Pacific Place, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2013.
Ia mengutip data survei yang dilakukan suatu lembaga independen, sebanyak 53 persen pengguna media sosial di Indonesia melakukan “update status” ketika berada di rumah sambil menonton televisi.
Sebanyak 44 persen mengakses media sosial ketika sedang berada di sekolah dan tempat kerja. Lalu, 36 persen melakukannya sebelum tidur dan 13 persen ketika bangun tidur.
Data tersebut mengindikasikan bahwa mayoritas pengguna media sosial mengaksesnya setiap hari. Perilaku ini dinilai potensial untuk mempromosikan dan menjual produk.
“Yang mendukung tumbuhnya promosi penjualan via media sosial adalah adanya kemudahan bayar secara online dan rasa kedekatan,” ujarnya.
Menurut Kunto, ada beberapa tip bagi wiraswasta yang baru terjun ke dunia bisnis dan ingin menjual produknya melalui media sosial.
Pertama, tawarkan produk yang unik dan menarik. Kedua, tetapkan target pasar sehingga bisa menentukan jenis media sosial mana yang cocok. Ketiga, selalu atur strategi secara terukur.
“Mau pakai advertising di media sosial atau tidak tetap harus bisa terukur. Artinya, apakah effort atau biaya yang dikeluarkan sebanding dengan target secara brand maupun sales," katanya.[tempo]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment