Liputan6.com, Mountain View : Keputusan Google menggunakan nama KitKat sebagai sistem operasi Android terbarunya tentu mengejutkan banyak pihak. Sebab sebelumnya Google sudah mengumumkan rencana untuk menggunakan nama Key Lime Pie sebagai generasi penerus sistem operasi besutannya.
Lalu apa pertimbangan Google hingga akhirnya memutuskan memakai nama yang identik dengan merek cokelat asal Swiss itu?
Sejak pertama kali merilis sistem operasi Android, Google kerap menggunakan nama makanan penutup dan sesuai alfabet untuk sistem operasi Android besutannya.
Cupcake, Donut, Eclair, Frozen Yoghurt (Froyo), Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich, dan Jelly Bean merupakan nama-nama sistem operasi Android yang telah dirilis Google. Keputusan untuk tidak menggunakan Key Lime Pie dan menggantinya dengan KitKat rupanya telah tercetus sejak setahun belakangan.
"Kami menyadari hanya sedikit orang yang benar-benar tahu seperti apa rasa Key Lime Pie," ucap John Lagerling, Director of Android Global Partnership seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (4/9/2013).
Keragu-raguan yang menyelimuti tim pengembang Google karena nama Key Lime Pie tidak setenar makanan penutup lain seperti yang sebelumnya telah dirilis. Hingga ide untuk menggunakan nama KitKat tercetus secara tak terduga setelah beberapa pengembang mendapat inspirasi.
Cokelat KitKat yang kerap tersedia di dapur kantor dan menjadi camilan saat coding pun kemudian tercetus menjadi nama generasi penerus Android.
"Salah satu makanan ringan yang kita simpan di dapur kantor untuk menemani pengembang saat coding hingga larut malam adalah KitKat, dan seseorang pun berkata: 'hei, kenapa tidak menggunakan nama KitKat?'," pungkas Lagerling.
Setelah ide disepakati bersama, Lagerling pun mengaku berupaya menghubungi pihak Nestle. Keesokan harinya pihak Nestle mengajaknya untuk melakukan perbincangan terkait dengan ide penggunaan nama KitKat. Dalam waktu 24 jam kemudian perusahaan asal Swiss tersebut menyatakan kesediaannya.
"Terus terang kami memutuskan untuk memberi ijin kepada Google hanya dalam waktu kurang dari satu jam," ucap Patrice Bula, Kepala Pemasaran Nestle.
Bula juga sadar akan resiko yang kemungkinan akan timbul setelah ijin penggunaan nama tersebut, misalnya jika OS baru ini terbukti menjadi rentan malware sehingga bisa merusak citra merek KitKat.
"Jika itu terjadi, mungkin aku akan dipecat," ucap Bula dengan nada bercanda.
Nestle mengakui ini merupakan salah satu cara baru dalam berkomunikasi dibandingkan harus melakukan pola pemasaran tradisional. Nestle berencana membagikan lebih dari 50 juta cokelat dengan kemasan maskot Android KitKat di beberapa toko di 19 negara termasuk Inggris, Amerika Serikat, Brazil, India, Jepang, dan Rusia. (vin/dew)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment